Pages

Subscribe:

kamera

Selamat Datang!!

Sabtu, 07 Maret 2015

Wasiat Bagi Yang Muda

Masa muda adalah masa energik, masa produktif, masa untuk merasakan kelezatan ibadah. Dari Abdullah bin 'Amr bin Al-'Aash radhiallahu 'anhu ia berkata ;

قَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "أَلَمْ أُخْبَرْ أَنَّكَ تَصُومُ النَّهَارَ وَتَقُومُ اللَّيْلَ؟ " قُلْتُ: بَلَى، قَالَ: "فَلَا تَفْعَلْ نَمْ وَقُمْ وَصُمْ وَأَفْطِرْ، فَإِنَّ لِجَسَدِكَ عَلَيْكَ حَقًّا، وَإِنَّ لِزَوْرِكَ عَلَيْكَ حَقًّا، وَإِنَّ لِزَوْجَتِكَ عَلَيْكَ حَقًّا

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepadaku : "Bukankah aku dikabarkan bahwasanya engkau (senantiasa) berpuasa (sunnah) di siang hari dan engkau sholat malam suntuk?".
Aku (Abdullah bin 'Amr) berkata : "Tentu benar".
Beliau berkata, "Janganlah kau lakukan, bangun untuk sholat malam-lah dan tidurlah !,
berpuasalah dan berbukalah !, karena sesungguhnya tubuhmu punya hak yang harus kau
tunaikan, tamumu punya hak yang harus kau tunaikan, dan istrimu punya hak yang harus kau tunaikan"
Sejarah telah mengabadikan sikap-sikap hebat para pemuda yang mengenal Rob mereka, berpegang teguh dengan agama mereka, maka Al-Qur'an pun mengabadikan kenangan mereka. Allah berfirman tentang Ibrahim 'alaihis salam

قَالُوا سَمِعْنَا فَتًى يَذْكُرُهُمْ يُقَالُ لَهُ إِبْرَاهِيمُ
Mereka (para penyembah berhala) berkata: "Kami dengar ada seorang pemuda yang mencela berhala-berhala ini yang bernama Ibrahim ".(QS Al-Anbiyaa : 60)

Allah berfirman tentang para pemuda Ashabul Kahfi

إِنَّهُمْ فِتْيَةٌ آمَنُوا بِرَبِّهِمْ وَزِدْنَاهُمْ هُدًى (١٣)  وَرَبَطْنَا عَلَى قُلُوبِهِمْ إِذْ قَامُوا فَقَالُوا رَبُّنَا رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ لَنْ نَدْعُوَ
مِنْ دُونِهِ إِلَهًا لَقَدْ قُلْنَا إِذًا شَطَطًا  (١٤(

Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk. Dan Kami meneguhkan hati mereka diwaktu mereka berdiri, lalu mereka pun berkata, "Tuhan Kami adalah Tuhan seluruh langit dan bumi; Kami sekali-kali tidak menyeru Tuhan selain Dia, Sesungguhnya Kami kalau demikian telah mengucapkan Perkataan yang Amat jauh dari kebenaran". (QS Al-Kahfi 13-14)
        Para pemuda adalah kekuatan umat, harapan masa depan, mereka memiliki kedudukan dalam Islam. Dan diantara 7 golongan yang dinaungi oleh Allah di bawah naungan-Nya pada hari tidak ada naungan 

kecuali naungan-Nya, adalah –sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam:

شَابٌّ نَشَأَ فِي عِبَادَةِ اللهِ

"Pemuda yang tumbuh di atas ibadah kepada Allah"

Masa muda adalah pancaran sinar yang mempengaruhi masyarakat, adalah tekad dan kekuatan, semangat dan darah muda, yang sifat-sifat ini mengharuskan seorang pemuda untuk mengatur kehidupannya dengan kepemimpinan yang dibangun di atas pribadi yang bijak. Mengontrol jiwa dan mengekang hawa nafsunya, serta mengarahkan jiwanya kepada kebaikan dan kemenangan. Pribadi yang bijak yang bisa menggariskan tujuan-tujuan yang mengarahkan ambisinya, sehingga mengangkatnya ke tangga kejayaan, menjadikannya berperan dalam kehidupan dan memiliki visi di atas muka bumi.

Jika kehidupan pemuda hampa dari visi dan tujuan maka jadilah kehidupannya tanpa arti, perhatiannya menjadi kurang.

وَمَا هَذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلا لَهْوٌ وَلَعِبٌ وَإِنَّ الدَّارَ الآخِرَةَ لَهِيَ الْحَيَوَانُ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ (٦٤

Dan Tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. dan Sesungguhnya akhirat Itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.
(QS Al-Ankabuut : 64)

          Waktu merupakan aset termahal yang dimiliki oleh para pemuda dalam kehidupannya. Dalam waktu, seorang pemuda menanamkan harapannya dan merealisasikan tujuannya. Waktunya diisi dengan ilmu yang bermanfaat, dengan amal sholeh, dengan ibadah dan ketaatan, disertai wawasan yang bermanfaat, dan dalam visi-visi yang membuahkan hasil dan produktivitas yang bermanfaat, dan amalan-amalan yang meluruskan tingkah lakunya dan mengangkat kehidupannya. Waktu diisi dengan keahlian-keahlian yang mengembangkan bakatnya dan pekerjaan yang membangun masa depannya.

Jika waktu menjadi kosong dari visi dan tujuan yang tinggi, maka akan masuklah pemikiran-pemikiran yang keliru, maka tersibukanlah sang pemuda dengan perkara-perkara yang sia-sia, dengan memikirkan perkara-perkara yang rendahan, serta semakin menguat dorongan untuk menyimpang.

Waktu kosong adalah tanah yang subur untuk menabur benih-benih kotoran dan kesesatan. Al-Imam Asy-Syafi'i rahimahullah berkata :

وَالنَّفْسُ إِنْ لَمْ تُشْغِلْهَا بِالْحَقِّ شَغَلَتْكَ بِالْبَاطِلِ

"Dan jika engkau tidak menyibukkan jiwamu dengan kebenaran maka ia akan menyibukkanmu dengan kebatilan"

          Diantara hal yang berbahaya adalah membuang-buang waktu untuk browsing halaman-halaman situs-situs internet dan media sosial yang merusak akidah, mempengaruhi tingkah laku, menggoncang akhlak, serta melemahkan hubungan tali kekeluargaan, dan mengantarkan pada sikap menyendiri dan menjauh dari masyarakat. Dan dampak dari hal ini sudah jelas dan diketahui.

          Pemuda menghadapi makar yang dihembuskan oleh musuh-musuh, dengan menampilkan umbaran syahwat-syahwat yang haram, serta pengobaran gejolak syahwat yang merusak karakter pribadinya, menyia-nyiakan masa depannya, menghancurkan masa mudanya, dan terhamparkannya sang pemuda di medan kebingungan dan kesesatan. Serta memalingkannya dari perhatian terhadap visi dan tujuan-tujuan yang tinggi, dari perkara-perkara kemasyarakatan dan urusan umat, memalingkannya dari mentarbiyah dirinya dengan al-Qur'an dan pengisian hatinya dengan keimanan serta menempuh jalan orang-orang sholeh, demikian juga memalingkannya dari melampiaskan syahwatnya dengan cara-cara yang disyariatkan yang mewujudkan kebahagiaannya dan kemuliaannya.

          Pernikahan bagi pemuda merupakan kebutuhan secara fitroh, merupakan ketenteraman jiwa, dan benteng penjaga akhlak. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :
"Wahai para pemuda, barangsiapa yang mampu  maka menikahlah, dan barangsiapa yang tidak mampu maka berpuasalah, karena puasa menjadi perisai baginya"

Menunda-nunda pernikahan (padahal sudah mampu) menimbulkan dampak-dampak buruk yang berkaitan dengan perangai, psikologi, dan sosial. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :

إِذَا أَتَاكُمْ مَنْ تَرْضَوْنَ خُلُقَهُ وَدِينَهُ فَزَوِّجُوهُ، إِلَّا تَفْعَلُوه تَكُنْ فِتْنَةٌ فِي الْأَرْضِ وَفَسَادٌ عَرِيضٌ

"Jika datang pada kalian lelaki yang kalian ridhoi akhlak dan agamanya maka nikahkanlah ia, jika kalian tidak melakukannya maka akan timbul fitnah di atas muka bumi dan kerusakan yang besar"

         Pemuda butuh untuk menimbang antara akal dan perasaannya dalam menghadapi kehidupan. Masa muda digoyang oleh perasaan-perasaan yang menggeret. Bisa jadi mempengaruhi masa depannya jika tidak tunduk di bawah cahaya al-Qur'an. Menjadikan akal dan perasaan -yang bergelora dan tidak mengerti- sebagai penentu keputusan, bisa mengantarkan sang pemuda kepada sikap ekstrim (berlebih-lebihan) atau sebaliknya atau mengantarkan kepada penyimpangan.   

          Gejolak perasaan cinta para pemuda hendaknya dihadapi dengan penuh perhatian dalam keluarga, memberikan kasih sayang dan kehangatan terhadap mereka, serta mendidik mereka untuk menjaga diri, menundukan pandangan, dan malu kepada Allah.

Dari Jarir bin Abdillah radhiallahu 'anhu ia berkata :

سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ نَظْرَةِ الْفُجَاءَةِ، فَأَمَرَنِي أَنْ أَصْرِفَ بَصَرِي

Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tentang pandangan tiba-tiba, maka Rasulullah memerintahkan aku untuk memalingkan pandanganku (HR At-Tirmidzi)

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :

يا عليُّ لَا تُتْبِعِ النَّظْرَةَ النَّظْرَةَ، فَإِنَّ لَكَ الْأُولَى، وَلَيْسَتْ لَكَ الْآخِرَةَ

"Wahai Ali, janganlah engkau mengikutkan pandangan dengan pandangan yang lain, sesungguhnya boleh bagimu pandangan pertama, dan tidak boleh bagimu pandangan berikutnya" (HR Abu Dawud)

          Diantara penopang pemuda dalam membangun kepribadiannya yang kuat adalah hubungan yang erat dengan keluarganya. Hal ini merupakan benteng baginya dan tempat perlindungan baginya serta tempat bernaungnya yang menyediakan ketentraman hati dan ketenangan, serta rileksnya pikiran. Keluarga merupakan tempat memperoleh nasehat dan arahan, sarapan rohani, serta pengokohan kepribadian.

Hilangnya hubungan yang erat dengan keluarga atau menyepelakannya serta lemahnya hubungan para ayah dengan anak-anak menjadikan para pemuda terdampar di tempat-tempat asuhan yang tidak jelas, gelombang-gelombang keras yang menghantam akal pikiran mereka, yang bisa jadi menjerumuskan mereka ke lembah-lembah yang jauh.

          Nasehat dan pengarahan merupakan makanan rohani dalam kehidupan pemuda, pembawa kebahagiaan baginya, dan Al-Qur'an telah menekankan hal ini karena urgensinya dalam membina kepribadiannya, serta pengamanan langkah perjalanannya di dunia. Dalam wasiat Luqman kepada anaknya :

(وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ (١٣

Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar". (QS Luqman : 13)

Luqman juga berkata :

يَا بُنَيَّ إِنَّهَا إِنْ تَكُ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ فَتَكُنْ فِي صَخْرَةٍ أَوْ فِي السَّمَاوَاتِ أَوْ فِي الأرْضِ يَأْتِ بِهَا اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ لَطِيفٌ خَبِيرٌ (١٦) يَا بُنَيَّ أَقِمِ الصَّلاةَ وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَاصْبِرْ عَلَى مَا أَصَابَكَ إِنَّ ذَلِكَ مِنْ عَزْمِ الأمُورِ (١٧(

(Luqman berkata): "Hai anakku, Sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha mengetahui. Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu Termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah). (QS Luqman : 16-17)

          Bekerjanya seorang pemuda dengan berusaha di penjuru bumi merupakan harga diri dan kemuliaan bagi keluarganya, dan ini merupakan hasil kerjaan yang terbaik. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ditanya :
أَيُّ الْكَسْبِ أَطْيَبُ؟ قَالَ: عَمَلُ الرَّجُلِ بِيَدِهِ، وَكُلُّ بَيْعٍ مَبْرُورٍ

"Perkerjaan apa yang terbaik?", Nabi berkata, "Pekerjaan seseorang dengan tangannya sendiri, dan semua transaksi yang baik" (HR Al-Bazzaar dan dishahihkan oleh Al-Hakim)

Dan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjadikan pekerjaan mengumpulkan kayu bakar lalu menjualnya itu lebih baik bagi seseorang dari pada meminta-minta kepada manusia, diberikan atau tidak diberikan oleh manusia.

Umar radhiallahu 'anhu berkata,

أَرَى الْفَتَى فَيُعْجِبُنِي، فَإِذَا قِيْلَ لاَ حِرْفَةَ لَهُ سَقَطَ مِنْ عَيْنِي

"Aku melihat seorang pemuda maka menjadikan aku kagum, namun ketika dikatakan bahwasanya ia tidak memiliki pekerjaan maka jatuhlah ia dari mataku"

Beliau juga berkata :

لاَ يَقْعُدَنَّ أَحَدُكُمْ عَنْ طَلَبِ الرِّزْقِ وَهُوَ يَقُوْلُ : اللَّهُمَّ ارْزُقْنِي، فَقَدْ عَلِمْتُمْ أَنَّ السَّمَاءَ لاَ تُمْطِرُ ذَهَبًا وَلاَ فِضَّةً

Janganlah sekali-sekali seseorang dari kalian duduk aja tidak mencari rizki lalu berkata, "Ya Allah berilah rizki kepadaku". Padahal kalian telah tahu bahwasanya langit tidaklah menurunkan hujan emas dan hujan perak"

Seorang pemuda yang semangat akan menjauhi pengangguran, ia menerima pekerjaan apapun jenisnya tanpa merendahkan keahlian tertentu atau pekerjaan tertentu. Dan masyarakat dituntut untuk memudahkan perkerjaan yang sesuai serta jalan-jalan mata pencaharian, sehingga menjadikan pemuda salah satu unsur yang bermanfaat bagi dirinya sendiri dan juga bagi masyarakat.

          Hendaknya seorang pemuda dalam kondisi diam dan berpindah, dalam kondisi muqim maupun safar, agar tetap bangga dengan agamanya, merasa jaya dengan kepribadiannya (sebagai seorang muslim), merasa tinggi dengan aqidah Islamnya, dan tidak malu untuk menampakkannya, serta meninggalkan ikatan taqlid dan ikut-ikutan. Allah berfirman ;

وَلِلَّهِ الْعِزَّةُ وَلِرَسُولِهِ وَلِلْمُؤْمِنِينَ

Padahal kekuatan itu hanyalah bagi Allah, bagi Rasul-Nya dan bagi orang-orang mukmin
(QS Al-Munafiqun : 8)

          Sikap tenang pada diri seorang pemuda adalah perangai yang terpuji, tabi'at yang bisa diusahakan, serta bentuk kekuatan yang terbina dari akal yang kuat. Adapun sikap keras dalam bermu'amalah, mudah emosional dalam tingkah laku, mudah membalas dendam dengan ngawur, maka ini semua merupakan sikap-sikap yang berbahaya, dan juga merupakan sikap-sikap kesetanan. Dampaknya berbahaya bagi para pemuda dan menyia-nyaiakan energi mereka, dan bisa jadi menjadi bumerang bagi mereka.

          Hendaknya para pemuda di masa mudanya dan masa energiknya untuk mengambil pelajaran sunnatullah yang berlaku dalam kehidupan, perubahan-perubahan kondisi, serta berlalunya hari-hari. Hendaknya ia menggunakan kesempatan masa mudanya sebelum tiba masa tuanya, masa sehatnya sebelum tiba masa sakitnya. Jika tidak, maka ia akan terpedaya dengan kondisi mudanya, karena masa muda akan diakhiri dengan masa tua, dan kekuatan ujungnya adalah kelemahan, serta kesehatan akan dihancurkan dengan sakit.
Allah berfirman :

اللَّهُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ ضَعْفٍ ثُمَّ جَعَلَ مِنْ بَعْدِ ضَعْفٍ قُوَّةً ثُمَّ جَعَلَ مِنْ بَعْدِ قُوَّةٍ ضَعْفًا وَشَيْبَةً يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ وَهُوَ الْعَلِيمُ الْقَدِيرُ (٥٤(

Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari Keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah Keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah yang Maha mengetahui lagi Maha Kuasa. (QS Ar-Ruum : 54)

          Seorang pemuda muslim, hatinya dipenuhi dengan kecintaan kepada Allah dan kecintaan kepada RasulNya shallallahu 'alaihi wasallam. Meskipun mungkin ia tenggelam dalam sebagian kemaksiatan akan tetapi hatinya tetap tergerak merasa takut kepada Allah, dan menyesal atas dosa. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :

إنَّ الْعَبْدَ إِذَا أخْطَأ خَطِيئَةً، نَكَتَتْ فِي قَلْبهِ نُكْتَةٌ سَوْدَاءُ، فَإِنْ هُوَ نَزَعَ وَاسْتَغْفَر وَتَابَ، صُقِلَتْ، فَإنْ هُوَ عَادَ، زِيدَ فِيهَا حَتَّى تَعْلُوَ قَلْبَهُ فَهُوَ "الرَّانُ" الَّذِي ذَكَرَ الله {كَلاَّ بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ{

"Sesungguhnya seorang hamba jika ia melakukan sebuah dosa maka terkotori hatinya dengan sebuah titik hitam. Jika ia meninggalkannya dan beristighfar serta bertaubat maka terkikislah titik hitam tersebut. Jika ia kembali maka ditambahkanlah titik hitam di hatinya hingga titik-titik hitam tersebut mendominasi hatinya. Dan itulah "roon" (penutup hati) yang Allah sebutkan dalam firmannya:

كَلا بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ (١٤(


Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka. (QS Al-Muthoffifin : 14)

Sebagian pemuda ada yang mengetahui kesalahannya, mengetahui keharaman apa yang ia lakukan, akan tetapi ia mengakhirkan dan menunda-nunda taubatnya. Dan menunda-nunda -yaitu ia berkata, "Aku nanti akan kembali, aku nanti akan bertaubat"- merupakan penghalang terbesar untuk bertaubat, dan  kata "nanti" atau "akan" merupakan salah satu pasukan Iblis.

Terus menerusnya sebagian pemuda dalam dosa-dosa merupakan perkara yang sangat berbahaya, keburukan yang besar. Seorang yang berakal khawatir dengan akibat dosa-dosa, sesungguhnya nyala apinya tersembunyi dibalik debu. Bisa jadi hukuman datang terlambat, dan bisa jadi siksaan datang tiba-tiba. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :


إِنَّ اللَّهَ يُمْلِي لِلظَّالِمِ، فَإِذَا أَخَذَهُ لَمْ يُفْلِتْهُ" ثُمَّ قَرَأَ: {وَكَذَلِكَ أَخْذُ رَبِّكَ إِذَا أَخَذَ الْقُرَى وَهِيَ ظَالِمَةٌ إن أخذه أليم شديد{

"Sesungguhnya Allah mengulur (menunda siksaan) bagi orang yang berbuat dzolim. Maka jika Allah mengadzabnya maka ia tidak akan lolos" Lalu Nabi membaca firman Allah

وَكَذَلِكَ أَخْذُ رَبِّكَ إِذَا أَخَذَ الْقُرَى وَهِيَ ظَالِمَةٌ إِنَّ أَخْذَهُ أَلِيمٌ شَدِيدٌ (١٠٢(

"Dan Begitulah azab Tuhanmu, apabila Dia mengazab penduduk negeri-negeri yang berbuat zalim. Sesungguhnya azab-Nya itu adalah sangat pedih lagi keras" (QS Huud : 102)


Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :

إِذَا رَأَيْتَ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يُعْطِي الْعَبْدَ فِي الدُّنْيَا عَلَى مَعَاصِيهِ مَا يُحِبُّ فَإِنَّمَا هُوَ اسْتِدْرَاجٌ، ثُمَّ تَلا: {فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍ حَتَّى إِذَا فَرِحُوا بِمَا أُوتُوا أَخَذْنَاهُمْ بَغْتَةً فَإِذَا هُمْ مُبْلِسُونَ {

"Jika engkau melihat Allah Azza wajalla memberikan kepada seorang hamba dunia yang ia sukai padahal ia dalam kemaksiatan-kemaksiatan kepada Allah, maka itu adalah istidroj". Lalu Nabi membaca firman Allah :


فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍ حَتَّى إِذَا فَرِحُوا بِمَا أُوتُوا أَخَذْنَاهُمْ بَغْتَةً فَإِذَا هُمْ مُبْلِسُونَ


Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, Maka ketika itu mereka terdiam berputus asa. (QS Al-An'aam : 44)




Oleh: Asy-Syaikh Abdul Baari Ats-Tsubaity hafizohulloh
Penerjemah: Abu Abdil Muhsin Firanda

Sabtu, 03 Januari 2015

Paribasa atau Pepatah Sunda Buhun



Paribasa atau pepatah yang sudah diinformasikan secara lisan turun temurun dari para leluhur (karuhun) untuk bekal menjalani kehidupan dan Hubungan Dengan Sesama Mahluk

Ngeduk cikur kedah mihatur nyokel jahe kedah micarek
(kalo mau ngambil sesuatu harus seijin yang punya).
Sacangreud pageuh sagolek pangkek
(Commitment, menepati janji & consitent).
Ulah lunca linci luncat mulang udar tina tali gadang, omat ulah lali tina purwadaksina
(harus mengikuti etika yang ada)
Nyaur kudu diukur nyabda kudu di unggang
(berbicara harus tepat, jelas, bermakna.. tidak asbun).
Kudu hade gogod hade tagog
(harus dijaga agar punya performance yg oke dan harus consitent dengan perilakunya )
Kudu silih asih, silih asah jeung silih asuh
(harus saling mencintai, memberi nasihat dan mengayomi).
Pondok jodo panjang baraya
(siapapun kita tetap persaudaraan harus tetap dijaga)
Ulah ngaliarkeun taleus ateul
(jangan menyebarkan isu, memfitnah).
Bengkung ngariung bongok ngaronyok
(team works & solidarity dalam hal menghadapi kesulitan/ problems/ masalah harus bersama)
Bobot pangayun timbang taraju
(semua yang dilakukan harus penuh pertimbangan)
Lain palid ku cikiih lain datang ku cileuncang
(Vision, Mission, Goal, Directions,… kudu ada tujuan yg jelas sebelum melangkah).
Kudu nepi memeh indit
(Planning & Simulation… harus tiba sebelum berangkat)
Taraje nangeuh dulang pinande
(setiap tugas harus dilaksanakan dengan baik dan benar).
Ulah pagiri- giri calik, pagirang- girang tampian
(jangan berebut kekuasaan).
Ulah ngukur baju sasereg awak
(Objektivitas, jangan melihat dari hanya kaca mata sendiri).
Ulah nyaliksik ku buuk leutik
(jangan memperalat yang lemah/ rakyat jelata)
Ulah keok memeh dipacok
(Ksatria, jangan mundur sebelum berupaya keras).
Kudu bisa kabulu kabale
(kemana aja bisa menyesuaikan diri).
Mun teu ngopek moal nyapek, mun teu ngakal moal ngakeul, mun teu ngarah moal ngarih
(segalanya harus pakai akal dan harus terus di ulik, di teliti, kalo sudah diteliti dan dijadikan sesuatu yang bermanfaat untuk kehidupan).
Cai karacak ninggang batu laun laun jadi dekok
(semangat pantang mundur).
Neangan luang tipapada urang
(Belajar mencari pengetahuan dari pengalaman orang lain).
Nu lain kudu dilainkeun nu enya kudu dienyakeun
(speak the truth nothing but the truth).
Kudu paheuyeuk- heuyeuk leungeun paantay-antay tangan
(saling bekerjasama membangun kemitraan yang kuat).
Ulah taluk pedah jauh tong hoream pedah anggang jauh kudu dijugjug anggang kudu diteang
(maju terus pantang mundur).
Ka cai jadi saleuwi kadarat jadi salogak
(Kompak/ team work).
Hubungan Dengan Tuhan (Yang Maha Kuasa)
Mulih kajati mulang kaasal
(semuanya berasal dari Yang Maha Kuasa yang maha murbeng alam, semua orang akan kembali keasalnya).
Dihin pinasti anyar pinanggih
(semua kejadian telah ditentukan oleh Yang Maha Kuasa yang selalu menjaga hukum-hukumnya).
Melak cabe jadi cabe melak bonteng jadi bonteng, melak hade jadi hade melak goreng jadi goreng
(Hukum Yang Maha Kuasa adalah selalu menjaga hukum-2nya, apa yang ditanam itulah yang dituai, kalau kita menanam kebaikan walaupun sekecil elektron tetep akan dibalas kebaikan pula, kalau kita menanam keburukan maka keburukan pula yg didapat )
Manuk hiber ku jangjangna jalma hirup ku akalna
(Gunakan akal dalam melangkah, buat apa Yang Maha Kuasa menciptakan akal kalau tidak digunakan sebagai mestinya).
Nimu luang tina burang
(semua kejadian pasti ada hikmah/ manfaatnya apabila kita bisa menyikapinya dengan cara yang positive).
Omat urang kudu bisa ngaji diri
(kita harus bisa mengkaji diri sendiri jangan suka menyalahkan orang lain)
Urang kudu jadi ajug ulah jadi lilin
(Jangan sampai kita terbakar oleh ucapan kita, misalnya kita memberikan nasihat yagn baik kepada orang lain tapi dalam kenyataan sehari- hari kita terbakar oleh nasihat-2 yang kita berikan kepada yang lain tsb, seperti layaknya lilin yang memberikan penerangan tapi ikut terbakar abis bersama api yang dihasilkan).
Hubungan Dengan Alam
Gunung teu meunang di lebur, sagara teu meunang di ruksak, buyut teu meunang di rempak
(Gunung tidak boleh dihancurkan, laut tidak boleh dirusak dan sejarah tidak boleh dilupakan… harus serasi dengan alam.).
Tatangkalan dileuweung teh kudu di pupusti
(Pepohonan di hutan ituh harus di hormati, harus dibedakan istilah dipupusti (dihormati) dengan dipigusti (di Tuhankan) banyak yang salah arti disini).
Leuweung ruksak, cai beak, manusa balangsak
(hutan harus dijaga, sumber air harus dimaintain kalo tidak maka manusia akan sengsara).

HIGH QUALITY JOMBLO

Perintah untuk menikah hanya untuk yang mereka yang sudah mencapai ba’ah, itu pedomannya. Gimana dengan kamu sob? Sudah punya kemampuankah? Yuk cermati lagi apa pesan Nabi. “Wahai para pemuda, barang siapa diantara kamu yang telah mencapai ba’ah (kemampuan), maka menikahlah. Karena hal itu dapat menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan. Dan barang siapa yang tidak mampu, hendaklah ia melaksanakan puasa karena puasa itu mejadi benteng bagi dirinya.”
Nah loh terus gimana nih kalo belum mampu?

Mendingan Ngejomblo Aja!
Bagi seorang muslim, bila belum mampu menikah maka lebih terhormat  bila kamu memilih menjadi jomblo. Ini lebih mulia daripada kamu pacaran, status in relationship enggak jelas. Tapi jomblonya ini bukan sembarang jomblo loh, jadilah jomblo ideologis, yaitu jomblo yang dipertahankan karena pilihan dan kesadaran. Pilihan untuk lebih menjaga iman dan kesadaran akan kebersamaan Allah (maiyyatullah). Seorang pemuda-pemudi muslim itu jomblonya bukanlah sebuah apologi karena enggak laku-laku, tapi karena kamu memilih untuk lebih mencintai Allah. Dengan prioritas cinta pada Allah, kamu enggak bakalan mau melanggar aturan-Nya.
                Istilah kerennya, High Quality Jomblo atau Jomblo Berkualitas Tinggi. Sebenernya banyak yang ngincer, tapi iman menjaga di jalan yang bener. Dengan kualifikasi syakhsiyah islamiyah (kepribadian islami), kamu bisa berjalan di depan orang dengan kepala tegak, tanpa takut  malu. Kamu percaya diri karena jomblomu hanyalah sementara sambil menyiapkan bekal terbaik menuju ikatan suci.
                Jomblo tipe ini jauh berbeda dengan mereka yang menjomblo karena terpaksa. Mereka menjomblo karena memang belum menemukan tambatan “nafsu”-nya (baca: bukan tambatan cinta). Bisa jadi karena tampang kurang mendukung, kantong tipis, otak pas-pasan, atau mungkin karena enggak punya bargaining position sama sekali. Atau mungkin juga mereka udah punya kelebihan, udah niat mau pacaran, tapi belum nguasai the art of gombal. Atau bisa jadi mereka sedang berusaha terus-menerus menjaring mangsa lewat tebar pesona kepada yang didamba.
                Nah tapi perlu dicatet bukan berarti seorang High Quality Jomblo itu enggak bisa jatuh cinta. Ya mereka ini sama seperti anak muda yang lainnya, mereka juga bisa jath cinta tapi beda cara mengelolanya. Saya harus angkat topi buat Nadhira Arini Nur Imamah, putri motivator Makelar Rezeki, Jamil Azzaini, yang kini sedang menuntut ilmu di Belanda. Sebagai muslimah, Dhira –sapaan akrabnya- kerap tampil gaul dan stylish , tapi tetap memegang erat konsistensi menjaga hijabnya. Ia memproteksi diri semaksimal mungkin biar enggak terjerumus ke belantara pacaran. Dengan berbagai kelebihan yang dimilikinya, rasanya enggak mungkin ada cowok yang lancang menolaknya. Mungkin sekarang pun enggak sedikit yang menaruh hati kepadanya. Yuk kita simak sepotong catatan hati Dhira yang ditulis di blog pribadinya.
                Buat gue yang ga mau pacaran, ketika gue suka sama seseorang adalah suatu cobaan yang cukup berat, karena gue ga bisa sembarangan bilang, “hey, gue suka sama elo. Mau jadian sama gue ga?”. Jadi yang bisa gue lakukan adalah menahan perasaan ini dalam hati, berusaha mati-matian bersikap biasa aja ketika dia ada, menahan pandangan supaya ga terus-terusan kebablasan ngeliatin seseorang yang belum halal, berulang-ulang istighfar dalam hati untuk mengusir setan yang terus menggonggong keras untuk menggoda gue karena terus mencium ‘aroma’ dia disana sini. “Guk, guk, Dhira dia ada disana. Guk guk, liat deh dia keren banget hari ini. Guk guk, yaampun Dhir... kamu ga mau ngeliat senyumnya walau sekilas? Rugi loh!” Devils are always barking like a hyperactive dog.
                Cobaan berikutnya, ketika mereka ga berhasil ngegoda gue adalah menggoda dengan cara licik yaitu dihubung-hubungkan dengan agama. “Dhir, denger ga tadi. Dia baca Al-Qur’an loh, suaranya bagus ya? Cocok tuh jadi imam shalat tiap hari, bayangin coba!”. Berusaha mati-matian buat ga ngebayangin, para syaiton-syaiton ini ga keabisan akal. “Ga usah bayangin kamu pacaran sama dia, bayangin aja kalo dia jadi suami kamu. Susah seneng bareng, ada yang merhatiin kamu, ada yang ngejagain kamu, di rumah nanti ga sendirian, bayangin coba bayangin. Pasti asyik banget kan?”
                Parah. Ngebayangin pacaran aja udah dosa ini mereka malah nyuruh gue bayangin kalo dia jadi suami gue. Ini salah banget. Ini lebih bahaya dibandingkan bayangin kalo gue ama dia pacaran. Kalo gue masih nolak buat ngebayangin, mereka membisikkan sesuatu seolah-olah ngebayangin hal itu adalah suatu hal yang benar dalam agama. “Kan ini bayanginnya nikah sama dia. Yang ga boleh itu bayangin kamu sama dia pacaran. Pacaran kan dosa, nikah itu justru berpahala kan? Jadi pasti bolehlah bayangin kamu suatu saat nikah sama dia, tinggal serumah sama dia....”
                Menurut gue ini adalah cara licik mahadahsyat iblis dan cucu-cucunya menggoda para manusia yang memutuskan ga mau pacaran. Oke gue ga pacaran, tapi ngebayangin gue seolah-olah sudah menikah dengan dia sang lelaki idaman adalah suatu hal yang salah total. Gue akuin ge sering kalah dalam hal godaan yang satu ini. Tapi Allah selalu ngingetin gue kalau itu salah. Kata hati gue menolak, terus ngingetin bolak balik, “Dhira itu salah, Istighfar, buruan istighfar”. kemudian gue berakhir di atas sajadah, menangis sejadi-jadinya, mengadu sama Allah. “Setan-setan itu jahat, Ya Allah tolong lindungi aku ..”
                Nah makanya ayo segera berhijrah menjadi jomblo ideologis. Berhenti aja deh dari hubungan bullshit bernama pacaran, selagi kamu belum terjerat dalam akad palsu dalam pacaran, sebelum kamu bersusah payah mikir strategi untuk ‘nembak’ si dia. Putar baliklah, itu semua wasting time. Padahal kata Hasan Al-Banna, Al-wajibatu aktsaru minal auqat, kewajiban kita lebih banyak dari waktu yang tersedia. Sepuluh menit saja sangat berharga, apalagi berjam-jam yang kamu habiskan untuk pacaran yang sia-sia.
                Seorang jomblo berkualitas memahami bahwa masa muda hanya sekali dan waktunya sangat singkat. Tanpa terasa ia akan segera berlalu meninggalkan kita dan takkan kembali lagi. Masa muda inilah momentumnya untuk berkarya, mengukir tinta emas sejarah dengan prestasi yang membanggakan orang tua, agama dan negaranya.
                Seorang jomblo yang berkelas akan menyibukkan diri dalam ikhtiar memperbaiki diri. Harapannya ia dapat menjadi pribadi berkualifikasi tinggi yang memiliki salimul aqidah (aqidah yang bersih), shahihul ibadah (ibadah yang benar), matinul khuluq (akhlak yang kokoh), qawiyyul jismi (jasmani yang kokoh), mutsaqqoful fikr (wawasan yang luas), haritsun ala waqtihi (tertata waktunya), munazzam fil syunihi (teratur urusannya), qadirun alal kasbi (mandiri finansialnya), dan nafiun li ghairihi (bermanfaat bagi orang lain). Dengan segala kebaikan ini, malaikat akan mendo’akan dan Allah berikan tempat yang istimewa di Padang Mahsyar kelak. Dengan kualifikasi ini pula langkah menuju nikah akan semakin mudah, dipandu cahaya hidayah. Insya Allah.
                Gimana? Masih mau berkubang maksiat dalam topeng pacaran? Atau udah lebih milih tertarik jadi jomblo ideologis berkualitas tinggi? Hoho mari kita lanjut menuju bahasan tujuh kebiasaan jomblo ideologis yang efektif. Efektif menangkal godaan sekaligus efektif membuat status jomblo kamu enggak lama-lama dan enggak sampe kadaluwarsa. Hehe...

7 Kebiasaan Jomblo yang Efektif
1.       Memperbanyak Amal Saleh
Iman seseorang itu fluktuatif, naik turunnya itu karena amalan. Bila hendak beroleh iman yang teguh maka perbanyaklah amal shalih. Inilah rumusan sederhana untuk menjadi orang baik. Jangan pernah kamu biarkan waktu luangmu kosong tanpa aktivitas. Isilah ia dengan kebaikan penuhilah ia dengan kegiatan-kegiatan positif. Apalagi bagi seorang jomblo, ada waktu sedikit saja kamu pasti jatuh dalam lamunan. Dan kalau sudah melamun maka enggak ada yang menjamin pikiranmu tetap bersih. Setan selalu memantau keadaanmu, kalau kamu sedang mengkhayal begitu, ia pasti akan merasukimu, memasukkan pikiran-pikiran negatif. Sebelumnya kamu mungkin enggak pernah mikirin seputar lawan jenis, tapi begitu kamu mulai melamun, setan akan mulai melepaskan panah-panah beracunnya. Sedikit aja kamu memandang teman perempuanmu, bayang-bayangnya akan langsung didesain agar rajin melintas di pikiranmu. Sehingga dapat bolak-balik melintas dan mencoba menggoyahkan keistiqamahanmu menjadi jomblo berkualitas.
Maka beramal shalihlah walau di waktu luang yang sedikit. Meski di saat menunggu di dalam angkutan umum, di sela-sela kegiatan, isilah dengan amal ketaatan, bisa membaca buku, tilawah Al-Qur’an, berdakwah, berzikir, dan berdo’a. Daripada setan yang mengisinya dengan maksiat, mendingan nambah koleksi pahala kan? Sudah banyak pengalaman teman-teman yang menjadi futur, menjadi goyah komitmen keislamannya gara-gara membiarkan waktunya kosong.
Lebih dari itu, seorang muslim harus mendesain waktunya secara apik. Kumandang adzan sebenarnya mengajarkan kita untuk disiplin waktu. Dari shubuh ke isya kita harus sudah punya agenda harian. Apakah ke sekolah, kampus, kantor, menghadiri pengajian, bermain futsal, kursus bahasa asing, mengajar mengaji, kumpul keluarga, mengunjungi teman, rapat organisasi dan sebagainya. Termasuk jadwal istirahat, shalat sunnah, membaca Al-Qur’an, membaca buku, mesti direncanakan. Sebaiknya enggak ada waktu yang dibiarkan kosong, setting-lah kegiatan untuk mengisinya.
Malu dong sama Abou Diaby, pemain sepakbola berkewarganegaraan Prancis yang merumput di Arsenal ini hafal Al-Qur’an sampe 19 juz loh. Di Amerika ada lagi remaja muslim yang fenomenal, namanya Fatih Seferagic. Usianya masih delapan belas tahun, tapi bacaan Al-Qur’annya syahdu. Maklum, sejak usia sembilan tahun doi sudah jadi hafiz Qur’an. Remaja tampan yang juga cerdas itu kini aktif sebagai ketua Remaja Masjid Syaikh Yasir Birjas di Dallas, Texas. Di samping itu, ia juga menjadi redaktur situs Muslim Youth Musing. Mereka yang tinggal di negara hedon aja tetap bisa beramal, seharusnya kita bisa lebih baik lagi dong.
Bagi seorang pelajar dan mahasiswa, mengikuti organisasi sangat efektif untuk memanfaatkan waktu dengan baik. Aktivitas hidup jadi padat, pulang sekolah atau ngampus, biasanya selalu ada agenda rapat. Kadang-kadang harus mempersiapkan acara pelatihan atau seminar. Di akhir pekan pun dijamin enggak nganggur, karena sesaknya program. Alhamdulillah, godaan-godaan pacaran bisa lebih mudah disingkirkan.
Nggak sedikit teman-teman kita gara=gara enggak punya kegiatan, lantas terpengaruh pergaulan yang enggak bener. Ada yang jatuh ke rokok, miras dan narkoba. Ada juga yang jadi pecandu game online atau internet freak. Termasuk yang pacaran, mayoritasnya gara-gara waktu luangnya berhasil disabotase setan.

2.       Rajin Puasa Sunnah
Inilah resep Nabi bila kamu belum mampu menikah. Yup, jurus ini dijamin ampuh untuk –bahasa hadisnya- menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan. Saat puasa, hal-hal yang mubah seperti makan dan minum saja dilarang, apalagi yang haram. Lebih enggak boleh dong.
                Selain itu, puasa adalah ibadah yang sangat privat. Cuma kamu dan Allah saja yang tahu. Kamu bisa aja curi-curi waktu untuk makan diam-diam tanpa diketahui orang lain. Tapi buat apa? Mendingan enggak usah puasa sekalian kan? Maka memang ibadah shaum ini betul-betul melatih ketaatan dan kesabaran kita. Beda kan sama shalat. Kita enggak bisa ngaku-ngaku rajin shalat kalau enggak kelihatan orang lain nongol di masjid. Tapi kita bisa aja ngaku puasa walaupun sebenarnya enggak, asalkan enggak kelihatan makan di depan oranh lain.
Makanya, jika kita bersungguh-sungguh menjalankan puasa dijamin deh nggak bakalan sempat mata jelalatan mandangin lawan jenis yang bukan mahram. Malahan kita jadi rajin menambah ibadah-ibadah lainnya. Ya kan?
Satu nilai plus lagi, saat berbuka puasa merupakan salah satu waktu yang paling tepat untuk berdo’a. Peluang keinginan kamu dikabulkan Allah lebih gede. Lebih mustajab.
                Rugi deh seorang jomblo kalo nggak puasa sunnah. Emang sih enggak wajib, tapi ini dianjurkan, lebih disenangi dan lebih afdhal. Kamu bisa memilih puasa sunnah yang kamu suka. Yang paling ngetren sih puasa senin kamis. Ada pula puasa ayyamul bidh yaitu puasa yang dilaksanakan pada pertengahan bulan qamariah. Tepatnya pada tanggal 13,14, dan 15 setiap bulannya. Kalau kamu sangggup, ada juga puasa selang-seling sehari. Namanya puasa Nabi Daud. Semuanya membawa manfaat baru buat kamu. Coba deh mulai dari besok!

3.       Mempercantik Akhlak Diri
“Tiadakah engkau perhatikan bagaimana Allah telah membuat suatu perumpamaan. Kalimat yang baik umpama pohon yang baik. Akarnya teguh dan cabangnya sampai ke langit. Ia memberikan buahnya di tiap musim dengan izin Rabbnya” demikian firman Allah dalam surah Ibrahim ayat 24-25.
Ya, iman seorang muslim itu seperti pohon. Ada aqidah, keyakinan yang menghujam kuat ke dalam dada, berakar dan bersembunyi di hati. Namun, ia juga eksis memengaruhi raga. Memunculkan ibadah yang dirasakan orang lain dalam bentuk kemanfaatan. Akhlak terpuji seorang muslim adalah yang membawa manfaat bagi sekelilingnya. Khairunnas anfauhum linnas. Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.
Hasan Al-Banna mengajak kita untuk mencermati filosofi pohon mangga. Walaupun dilempari batu, ia tetap memberikan ranum buah yang semerbak lagi manis. Beginilah seharusnya seorang muslim. Diamnya bermanfaat apalagi bicaranya. Senyumnya manfaat, geraknya manfaat, semua langkahnya manfaat.
Seorang yang akhlaknya bai tentu akan disenangi orang lain. Enggak ada teman yang merasa dijadikan musuh. Enggak ada tetangga yang merasa terganggu oleh lisan kita. Justru orang-orang menantikan kehadiran kita. Seolah diskusi enggak hangat tanpa kehadiran kita. Seakan obrolan santai enggak seru tanpa candaan kita. Masya Allah...
Bayangkan wahai para jomblo, jika kesejatian karakter ini sudah kita gapai dengan sibghah-Nya. Semua tingkah laku kita ngikutin aturan main dari Allah. Belajar etika seperti yang dicontohkan Rasulullah. Menjaga hati dan pandangan lebih mudah, melangkah untuk menikah pun enggak payah. Dengan akhlakul karimah, banyak ayah-bunda meminta kamu jadi menantunya. “celupan warna Allah. Dan siapakah yang lebih baik celupan warnanya daripada Allah? Dan hanya kepada-Nya lah kami menyembah” (Q.S Al-Baqarah: 138)

4.       Rutinkan Dhuha dan Tahajud
Dhuha dan Tahajud memang istimewa. Memang masing-masing ibadah punya keutamaan, tapi yang dua ini berbeda. Khususnya buat para jomblo ideologis yang menaruh harap untuk masa depannya. Dua shalat nafilah ini recommended banget deh!
                Shalat Dhuha yang dilaksanakan saat matahari sudah naik sepenggalah hingga jelang matahri tergelincir ini disebut-sebut sebagain shalatnya “orang kaya”. Ini sih istilahnya para motivator bisnis. Kadang mereka sebut juga “shalatnya para pengusaha”. Enggak salah kok. Banyak informasi dari Nabi yang menjelaskan keutamaan Shalat Dhuha ini.
                Dari Buraidah, Rasulullah SAW bersabda, “dalam tubuh manusia itu ada tiga ratus enam puluh ruas tulang. Ia harus dikeluarkan sedekahnya untuk tiap ruas tulang tersebut.” Para sahabat bertanya, “siapalah yang mampu melaksanakan itu wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Dahak yang ada di masjid lalu pendam ke tanah dan membuang suatu gangguan dari jalan, maka itu berarti sebuah sedekah. Akan tetapi jika kamu tidak mampu melakukan itu semua cukuplah engkau mengerjakan dua rakaat shalat Dhuha” (HR Ahmad dan Abu Daud)
                Wow dahsyat bukan? Mengerjakan dua rakaat shalat saja sama nilainya dengan tiga ratus enam puluh kali sedekah. Padahal kata Nabi, Dhuha ini bisa dikerjakan sampai dua belas rakaat loh. Ada satu hadits lagi nih biar kita lebih giat lagi shalat Dhuha nya. Diriwayatkan Ahmad, Abu Daud dan Nasa’i dari Nuaim Al-Ghaftani, “Sesungguhnya Allah Ta’ala berfirman, “Wahai anak adam, kerjakanlah shalat empat rakaat pada permulaan siang (Dhuha) untukku, niscaya akan Aku cukupkan kebutuhanmu pada sore harinya.”
                Next, kita ke shalat Tahajud atau kadang-kadang juga disebut qiyamullail artinya menegakkan malam. Ya, karena kamu bersimpuh untuk sujud kepada-Nya saat manusia lainnya terlelap dalam mimpi indahnya. Para ulama mengatakan bahwa Tahajud ampuh untuk menjadi amunisi jiwa untuk menghadapi penatnya dunia. Penyakit jiwa seperti rasa frustasi dan stress bisa diobati dengan Tahajud.
                Secara medis pun sejumlah penelitian menyatakan Tahajud bermanfaat untuk kesehatan fisik. Bahkan ada yang menerapkan terapi shalat Tahajud untuk penyakit kronis seperti jantung dan kanker. Alhamdulillah dengan izin-Nya bisa sembuh!
Allah SWT berfirman dalam surah Al-Isra ayat 79, “ Dan pada sebagian malam, lakukanlah shalat Tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu. Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.”
                Percaya deh, bagi jomblo Dhuha dan tahajud adalah bekal yang meneguhkan hati biar enggak mudah tergoda. Dan yang terpenting, dengan shalat sunnah ini kita bisa menambah kualitas diri untuk menjadi muslim-muslimah yang saleh-salehah. Kalau sudah begini, saat Allah telah beri kemampuan, insya Allah Dia akan beri kamu jodoh yang sama salihnya. Amiin...

5.       Kerja Keras Mengejar Rezeki
Mumpung masih jomblo, bergegaslah mengejar rezeki. Sungguh, rezeki-Nya berlimpahan di muka bumi. Tinggal butuh sedikit usaha untuk meraih. Dan inilah warisan yang patut diteladani dari Nabi. Beliau sudah jadi pedagang sejak usia 12 tahun dan menjadi pengusaha selama 25 tahun. Bisnisnya juga bukan sembarangan tapi mencakup ekspor ke luar negeri. Mulai dari Yaman, Iraq, Suriah, Yordania dan Bahrain. Mas kawinnya aja puluhan ekor unta. Untuk jihadnya, ia punya pilihan yang paling mahal dan berkualitas, Al-Qashwa namanya.
                                Sahabat Umar bin Khattab enggak kalah dahsyat. Ia mewariskan tujuh puluh ribu properti senilai triliyunan rupiah, begitupun dengan Utsman bin Affan yang warisan propertinya sepanjang wilayah Aris dan Khaibar. Masya Allah. Luar biasanya semua kekayaan ini mereka gunakan untuk ibadah, dakwah, dan jihad. Hidup mereka tetap sederhana, zuhud terhadap dunia dan wara’ terhadap sumbernya. Subhanallah.
                                Di Toronto, Kanada, ada seorang muslim yang kini sudah jadi miliarder. Haroon Mirza namanya. Bisnisnya meroket karena software ciptaannya. Ya, ia seorang ahli IT. Di negara tetangganya, ada Kareem Salamah, yang sukses menjadi penyanyi country ternama. Lelaki keturunan Oklahoma ini menuai pundi dari karyanya.
                                Beginilah idealnya jomblo ideologis. Kondisi belum mampu menikah membuatmu terpacu untuk mencapai tingkat kemampuan itu. Bila masih sekolah atau masih kuliah, bisa dimulai dari belajar bisnis kecil-kecilan. Ciptakanlah ide-ide kreatif. Kecil-kecil jadi pengusaha dulu, syukur-syukur bisa jadi “kecil-kecil jadi manten”. Hehe...
                                Kalau belum memungkinkan bisnis, maka bisa jadi karyawan terlebih dahulu. Kerja part-time di restoran atau toko kelontong. Banyak tuh lowongannya. Bagi yang senang mengajar, bimbingan belajar juga semakin menjamur, semakin membutuhkan guru-guru cerdas yang berkarakter. Dengan memulai bekerja ini, minimal portofolio kita itu bertambah. Pengalaman itu enggak ternilai loh...
                                Memang cerita-cerita ini terkesan melangit, tapi begitulah seorang muslim memelihara harapannya dengan optimisme. Yang penting ada target dan rencana. Lalu kamu action saja. Soal hasil biar Allah yang memutuskan. Enggak usah berharap langsung jadi. Kan sukses itu gak instan. Allah ingin kmu menikmati prosesnya. Ikhtiarnya...
                                Insya Allah kesibukan mencari rezeki –di samping menuntut ilmu- akan membuat hari-harimu penuh akan amal salih. Secara perlahan pula, persiapan finansialmu untuk menikah semakin matang, semakin tebal. Eitss, jangan-jangan udah ada yang ngelirik kamu tuh! Hati-hati jaga hati ya!

6.       Olahraga Kuatkan Jasmani
Bagi seorang jomblo, olahraga adalah pelarian yang tepat. Olahraga membuat waktu kita enggak terbuang begitu saja. Ada banyak manfaat yang diperoleh. Pertama, kamu enggak bakalan sempat mikirin maksiat. Energi kamu sudah habis untuk hal-hal positif. Hormon kamu pun mengalir “sesuia peruntukkannya”. Dua, kamu menjadi sehat. Fiikmu menjadi kuat. Insya Allah, ini akan menjadi modal awal nanti saat kamu memutuskan untuk menikah. Ketiga, olahraga juga bisa mendatangkan pahala. Gimana bisa? Ya bisa aja. Jika kamu pernah membaca buku-buku sirah nabawiyah kamu akan mendapati beberapa cabang olahraga yang dianjurkan Nabi. Tiga yang paling sering disebut adalah memanah, berkuda dan berenang. Mujahid yang turut membersamai Nabi dianjurkan olahraga.
Di zaman sekarang, enggak sembarang orang yang rutin olahraga beginian kan? Padahal ini sunnah loh. Oke deh memanah dan berkuda mungkin cuma bisa sesekali. Lah kalau berenang gimana? Kamu udah bisa belum? Atau selalu kelelep kalau nyebur ke kolam? Hehe...
Di samping itu, dari sejumlah hadits, kemampuan dasar lain yang pantas dimiliki seorang muslim adalah berlari dan melempar. Minimal tiap weekend kamu bisa joggig keliling kampung atau di taman kota. Melempar masih jarang ya, paling banter sekarang ada mulai main bumerang. Eittsss melempar emang di anjurkan tapi jangan ngelempar pohon mangga tetangga aja yah. Hehe...
Terus, ada lagi gulat. Kalau sekarang macam-macam bela diri ya. Mulai dari karate, taekwondo, kempo atau yang made in Indonesia: pencak silat. Fungsinya sekarang kerasa banget ya. Apalagi saat kriminalitas semakin tinggi. Dimana-mana ada aja kejahatan, maka orang baik juga harus punya kemampuan bela diri. Samurah bin Jundub pernah protes kepada Nabi karena enggak terpilih dalam seleksi pasukan yang diberangkatkan perang. Alasannya, Nabi memasukan orang lain yang jika bergulat dengannya akan dikalahkannya. Lalu Nabi meminta pembuktian. Mereka pun bergulat. Samurah kemudian menang dan dimasukkan dalam pasukan.

7.       Dawamkan Dzikir Penenang Hati
Para jomblo emang paling rentan galau. Liat orang jalan berduaan, jadi ngiri dan mupeng. Enggak sengaja natap suami-istri boncengan sepeda motor juga bikin hati berdenyut-denyut. Apalagi kalau liat temen udah ada yang menimang bayi. Ih, ngegemesin banget, imut-imut deh! Ditambah lagi orang-orang sekarang pada rajin update status romantis-romantisan di facebook. Waduh, gimana kagak pusing ya.
Santai, jangan terlalu khawatir Bro en Sis. Itu sih lumrah. Wajar aja hati kamu terombang-ambing sebentar. Namanya juga manusia. Ketika punya harapan yang belum menemukan kenyataan, itu namanya masalah. Masalah ini yang bikin galau. Cuma, bagi seorang muslim galau itu enggak boleh lama-lama. Apalagi bila galaunya silau akan lawan jenis. Kudu cepat-cepat istighfar sebelum jiwa kamu dikendalikan nafsu.
Dalam sebuah kajian rutin Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Aceh yang di gelar di aula Masjid Agung Al-Makmur, Lampriet, Banda Aceh, pada 30 April 2013 lalu, ada pesan menarik dari seorang ustadz. Katanya, dalam Al-Qur’an ada ayat yang berbunyi, “inna kaidasy-syaithani kaana dha’ifa” yang artinya makar atau tipu daya setan (dari jenis jin atau manusia) adalah lemah. Sedangkan dalam surah Yusuf ayat 28, Allah berfirman, “inna kaidakunna ‘adzim” yang artinya “sesungguhnya tipu daya wanita benar-benar hebat”
“Tipu daya setan lemah, tipu daya wanita kuat! Setan sadar ia lemah. Oleh karena itu ia memanfaatkan wanita untuk menghancurkan pria. Oleh karena itu pula jangan heran ketika kita melihat, membaca, mendengar banyak lelaki yang hancur karena wanita. Bukankah Nabi Adam tidak mempan ketika dibujuk oleh iblis untuk makan buah khuldi? Bukankah iblis baru berhasil ketika membujuk lewat Siti Hawa?” terang beliau.
Saya terenyak ketika memahami penjelasan ini. Begitu dahsyatnya godaan bagi para jomblo. Yang sudah menikah saja bisa tergoda, apalagi para jomblo yang belum punya pelabuhan hati. So, zikir memang jadi penawar kegalauan yang paling manjur. “yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram” (Q.S Ar-Ra’d: 28)

Tuh kan? Ayo para jomblo, berzikirlah! Bisa dengan lisan, bisa juga dengan hati. Lafazkanlah tasbih, tahlil, tahmid, dan takbir. Bacalah ayat-ayat-Nya. Untuk kepraktisan, kamu bisa membaca zikir Al-Ma’tsurat. Bukunya mungil. Isinya kumpulan zikir yang dicontohkan Nabi di pagi dan Sore hari. Disusun oleh Hasan Al-Banna untuk memudahkan kita. Cobain deh, berzikirlah disaat berdiri, duduk, dan berbaring. Berzikirlah kapan saja dan dimana saja. Insya Allah kegalauan akan beranjak pergi dan ketenangan pun segera menyelimuti hati.

Dikutip dari buku Married Because of Allah
karangan Anugrah Roby Syahputra

ending

Terima kasih!!