Perintah untuk menikah hanya untuk yang mereka yang
sudah mencapai ba’ah, itu pedomannya. Gimana dengan kamu sob? Sudah
punya kemampuankah? Yuk cermati lagi apa pesan Nabi. “Wahai para pemuda,
barang siapa diantara kamu yang telah mencapai ba’ah (kemampuan), maka
menikahlah. Karena hal itu dapat menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan.
Dan barang siapa yang tidak mampu, hendaklah ia melaksanakan puasa karena puasa
itu mejadi benteng bagi dirinya.”
Nah loh terus gimana nih kalo belum
mampu?
Mendingan Ngejomblo
Aja!
Bagi seorang
muslim, bila belum mampu menikah maka lebih terhormat bila kamu memilih menjadi jomblo. Ini lebih
mulia daripada kamu pacaran, status in relationship enggak jelas. Tapi
jomblonya ini bukan sembarang jomblo loh, jadilah jomblo ideologis, yaitu
jomblo yang dipertahankan karena pilihan dan kesadaran. Pilihan untuk lebih
menjaga iman dan kesadaran akan kebersamaan Allah (maiyyatullah). Seorang
pemuda-pemudi muslim itu jomblonya bukanlah sebuah apologi karena enggak
laku-laku, tapi karena kamu memilih untuk lebih mencintai Allah. Dengan
prioritas cinta pada Allah, kamu enggak bakalan mau melanggar aturan-Nya.
Istilah
kerennya, High Quality Jomblo atau Jomblo Berkualitas Tinggi. Sebenernya
banyak yang ngincer, tapi iman menjaga di jalan yang bener. Dengan kualifikasi syakhsiyah
islamiyah (kepribadian islami), kamu bisa berjalan di depan orang dengan
kepala tegak, tanpa takut malu. Kamu
percaya diri karena jomblomu hanyalah sementara sambil menyiapkan bekal terbaik
menuju ikatan suci.
Jomblo
tipe ini jauh berbeda dengan mereka yang menjomblo karena terpaksa. Mereka
menjomblo karena memang belum menemukan tambatan “nafsu”-nya (baca: bukan
tambatan cinta). Bisa jadi karena tampang kurang mendukung, kantong tipis, otak
pas-pasan, atau mungkin karena enggak punya bargaining position sama
sekali. Atau mungkin juga mereka udah punya kelebihan, udah niat mau pacaran,
tapi belum nguasai the art of gombal. Atau bisa jadi mereka sedang
berusaha terus-menerus menjaring mangsa lewat tebar pesona kepada yang didamba.
Nah
tapi perlu dicatet bukan berarti seorang High Quality Jomblo itu enggak
bisa jatuh cinta. Ya mereka ini sama seperti anak muda yang lainnya, mereka
juga bisa jath cinta tapi beda cara mengelolanya. Saya harus angkat topi buat
Nadhira Arini Nur Imamah, putri motivator Makelar Rezeki, Jamil Azzaini, yang
kini sedang menuntut ilmu di Belanda. Sebagai muslimah, Dhira –sapaan akrabnya-
kerap tampil gaul dan stylish , tapi tetap memegang erat konsistensi menjaga
hijabnya. Ia memproteksi diri semaksimal mungkin biar enggak terjerumus ke
belantara pacaran. Dengan berbagai kelebihan yang dimilikinya, rasanya enggak
mungkin ada cowok yang lancang menolaknya. Mungkin sekarang pun enggak sedikit
yang menaruh hati kepadanya. Yuk kita simak sepotong catatan hati Dhira yang
ditulis di blog pribadinya.
Buat
gue yang ga mau pacaran, ketika gue suka sama seseorang adalah suatu cobaan
yang cukup berat, karena gue ga bisa sembarangan bilang, “hey, gue suka sama
elo. Mau jadian sama gue ga?”. Jadi yang bisa gue lakukan adalah menahan
perasaan ini dalam hati, berusaha mati-matian bersikap biasa aja ketika dia
ada, menahan pandangan supaya ga terus-terusan kebablasan ngeliatin seseorang
yang belum halal, berulang-ulang istighfar dalam hati untuk mengusir setan yang
terus menggonggong keras untuk menggoda gue karena terus mencium ‘aroma’ dia
disana sini. “Guk, guk, Dhira dia ada disana. Guk guk, liat deh dia keren
banget hari ini. Guk guk, yaampun Dhir... kamu ga mau ngeliat senyumnya walau
sekilas? Rugi loh!” Devils are always barking like a hyperactive dog.
Cobaan berikutnya, ketika mereka ga berhasil ngegoda
gue adalah menggoda dengan cara licik yaitu dihubung-hubungkan dengan agama.
“Dhir, denger ga tadi. Dia baca Al-Qur’an loh, suaranya bagus ya? Cocok tuh
jadi imam shalat tiap hari, bayangin coba!”. Berusaha mati-matian buat ga
ngebayangin, para syaiton-syaiton ini ga keabisan akal. “Ga usah bayangin kamu
pacaran sama dia, bayangin aja kalo dia jadi suami kamu. Susah seneng bareng, ada
yang merhatiin kamu, ada yang ngejagain kamu, di rumah nanti ga sendirian,
bayangin coba bayangin. Pasti asyik banget kan?”
Parah. Ngebayangin pacaran aja udah dosa ini mereka
malah nyuruh gue bayangin kalo dia jadi suami gue. Ini salah banget. Ini lebih
bahaya dibandingkan bayangin kalo gue ama dia pacaran. Kalo gue masih nolak
buat ngebayangin, mereka membisikkan sesuatu seolah-olah ngebayangin hal itu
adalah suatu hal yang benar dalam agama. “Kan ini bayanginnya nikah sama dia.
Yang ga boleh itu bayangin kamu sama dia pacaran. Pacaran kan dosa, nikah itu
justru berpahala kan? Jadi pasti bolehlah bayangin kamu suatu saat nikah sama
dia, tinggal serumah sama dia....”
Menurut gue ini adalah cara licik mahadahsyat iblis
dan cucu-cucunya menggoda para manusia yang memutuskan ga mau pacaran. Oke gue
ga pacaran, tapi ngebayangin gue seolah-olah sudah menikah dengan dia sang
lelaki idaman adalah suatu hal yang salah total. Gue akuin ge sering kalah
dalam hal godaan yang satu ini. Tapi Allah selalu ngingetin gue kalau itu
salah. Kata hati gue menolak, terus ngingetin bolak balik, “Dhira itu salah,
Istighfar, buruan istighfar”. kemudian gue berakhir di atas sajadah, menangis
sejadi-jadinya, mengadu sama Allah. “Setan-setan itu jahat, Ya Allah tolong
lindungi aku ..”
Nah makanya ayo segera berhijrah menjadi jomblo
ideologis. Berhenti aja deh dari hubungan bullshit bernama pacaran, selagi kamu
belum terjerat dalam akad palsu dalam pacaran, sebelum kamu bersusah payah
mikir strategi untuk ‘nembak’ si dia. Putar baliklah, itu semua wasting time.
Padahal kata Hasan Al-Banna, Al-wajibatu aktsaru minal auqat, kewajiban
kita lebih banyak dari waktu yang tersedia. Sepuluh menit saja sangat berharga,
apalagi berjam-jam yang kamu habiskan untuk pacaran yang sia-sia.
Seorang
jomblo berkualitas memahami bahwa masa muda hanya sekali dan waktunya sangat
singkat. Tanpa terasa ia akan segera berlalu meninggalkan kita dan takkan
kembali lagi. Masa muda inilah momentumnya untuk berkarya, mengukir tinta emas
sejarah dengan prestasi yang membanggakan orang tua, agama dan negaranya.
Seorang
jomblo yang berkelas akan menyibukkan diri dalam ikhtiar memperbaiki diri.
Harapannya ia dapat menjadi pribadi berkualifikasi tinggi yang memiliki salimul
aqidah (aqidah yang bersih), shahihul ibadah (ibadah yang benar), matinul
khuluq (akhlak yang kokoh), qawiyyul jismi (jasmani yang kokoh), mutsaqqoful
fikr (wawasan yang luas), haritsun ala waqtihi (tertata waktunya), munazzam
fil syunihi (teratur urusannya), qadirun alal kasbi (mandiri
finansialnya), dan nafiun li ghairihi (bermanfaat bagi orang lain).
Dengan segala kebaikan ini, malaikat akan mendo’akan dan Allah berikan tempat
yang istimewa di Padang Mahsyar kelak. Dengan kualifikasi ini pula langkah
menuju nikah akan semakin mudah, dipandu cahaya hidayah. Insya Allah.
Gimana?
Masih mau berkubang maksiat dalam topeng pacaran? Atau udah lebih milih
tertarik jadi jomblo ideologis berkualitas tinggi? Hoho mari kita lanjut menuju
bahasan tujuh kebiasaan jomblo ideologis yang efektif. Efektif menangkal godaan
sekaligus efektif membuat status jomblo kamu enggak lama-lama dan enggak sampe
kadaluwarsa. Hehe...
7 Kebiasaan Jomblo yang Efektif
1. Memperbanyak Amal Saleh
Iman
seseorang itu fluktuatif, naik turunnya itu karena amalan. Bila hendak beroleh
iman yang teguh maka perbanyaklah amal shalih. Inilah rumusan sederhana untuk
menjadi orang baik. Jangan pernah kamu biarkan waktu luangmu kosong tanpa
aktivitas. Isilah ia dengan kebaikan penuhilah ia dengan kegiatan-kegiatan
positif. Apalagi bagi seorang jomblo, ada waktu sedikit saja kamu pasti jatuh
dalam lamunan. Dan kalau sudah melamun maka enggak ada yang menjamin pikiranmu
tetap bersih. Setan selalu memantau keadaanmu, kalau kamu sedang mengkhayal
begitu, ia pasti akan merasukimu, memasukkan pikiran-pikiran negatif.
Sebelumnya kamu mungkin enggak pernah mikirin seputar lawan jenis, tapi begitu
kamu mulai melamun, setan akan mulai melepaskan panah-panah beracunnya. Sedikit
aja kamu memandang teman perempuanmu, bayang-bayangnya akan langsung didesain
agar rajin melintas di pikiranmu. Sehingga dapat bolak-balik melintas dan
mencoba menggoyahkan keistiqamahanmu menjadi jomblo berkualitas.
Maka
beramal shalihlah walau di waktu luang yang sedikit. Meski di saat menunggu di
dalam angkutan umum, di sela-sela kegiatan, isilah dengan amal ketaatan, bisa
membaca buku, tilawah Al-Qur’an, berdakwah, berzikir, dan berdo’a. Daripada
setan yang mengisinya dengan maksiat, mendingan nambah koleksi pahala kan?
Sudah banyak pengalaman teman-teman yang menjadi futur, menjadi goyah
komitmen keislamannya gara-gara membiarkan waktunya kosong.
Lebih
dari itu, seorang muslim harus mendesain waktunya secara apik. Kumandang adzan
sebenarnya mengajarkan kita untuk disiplin waktu. Dari shubuh ke isya kita
harus sudah punya agenda harian. Apakah ke sekolah, kampus, kantor, menghadiri
pengajian, bermain futsal, kursus bahasa asing, mengajar mengaji, kumpul
keluarga, mengunjungi teman, rapat organisasi dan sebagainya. Termasuk jadwal
istirahat, shalat sunnah, membaca Al-Qur’an, membaca buku, mesti direncanakan.
Sebaiknya enggak ada waktu yang dibiarkan kosong, setting-lah kegiatan untuk
mengisinya.
Malu
dong sama Abou Diaby, pemain sepakbola berkewarganegaraan Prancis yang merumput
di Arsenal ini hafal Al-Qur’an sampe 19 juz loh. Di Amerika ada lagi remaja
muslim yang fenomenal, namanya Fatih Seferagic. Usianya masih delapan belas
tahun, tapi bacaan Al-Qur’annya syahdu. Maklum, sejak usia sembilan tahun doi
sudah jadi hafiz Qur’an. Remaja tampan yang juga cerdas itu kini aktif sebagai
ketua Remaja Masjid Syaikh Yasir Birjas di Dallas, Texas. Di samping itu, ia
juga menjadi redaktur situs Muslim Youth Musing. Mereka yang tinggal di negara
hedon aja tetap bisa beramal, seharusnya kita bisa lebih baik lagi dong.
Bagi
seorang pelajar dan mahasiswa, mengikuti organisasi sangat efektif untuk
memanfaatkan waktu dengan baik. Aktivitas hidup jadi padat, pulang sekolah atau
ngampus, biasanya selalu ada agenda rapat. Kadang-kadang harus mempersiapkan
acara pelatihan atau seminar. Di akhir pekan pun dijamin enggak nganggur,
karena sesaknya program. Alhamdulillah, godaan-godaan pacaran bisa lebih mudah
disingkirkan.
Nggak
sedikit teman-teman kita gara=gara enggak punya kegiatan, lantas terpengaruh
pergaulan yang enggak bener. Ada yang jatuh ke rokok, miras dan narkoba. Ada
juga yang jadi pecandu game online atau internet freak. Termasuk yang
pacaran, mayoritasnya gara-gara waktu luangnya berhasil disabotase setan.
2. Rajin Puasa Sunnah
Inilah
resep Nabi bila kamu belum mampu menikah. Yup, jurus ini dijamin ampuh untuk
–bahasa hadisnya- menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan. Saat puasa,
hal-hal yang mubah seperti makan dan minum saja dilarang, apalagi yang haram.
Lebih enggak boleh dong.
Selain itu, puasa adalah ibadah
yang sangat privat. Cuma kamu dan Allah saja yang tahu. Kamu bisa aja curi-curi
waktu untuk makan diam-diam tanpa diketahui orang lain. Tapi buat apa?
Mendingan enggak usah puasa sekalian kan? Maka memang ibadah shaum ini
betul-betul melatih ketaatan dan kesabaran kita. Beda kan sama shalat. Kita
enggak bisa ngaku-ngaku rajin shalat kalau enggak kelihatan orang lain nongol
di masjid. Tapi kita bisa aja ngaku puasa walaupun sebenarnya enggak, asalkan
enggak kelihatan makan di depan oranh lain.
Makanya,
jika kita bersungguh-sungguh menjalankan puasa dijamin deh nggak bakalan sempat
mata jelalatan mandangin lawan jenis yang bukan mahram. Malahan kita jadi rajin
menambah ibadah-ibadah lainnya. Ya kan?
Satu nilai plus
lagi, saat berbuka puasa merupakan salah satu waktu yang paling tepat untuk
berdo’a. Peluang keinginan kamu dikabulkan Allah lebih gede. Lebih mustajab.
Rugi deh seorang jomblo kalo
nggak puasa sunnah. Emang sih enggak wajib, tapi ini dianjurkan, lebih
disenangi dan lebih afdhal. Kamu bisa memilih puasa sunnah yang kamu suka. Yang
paling ngetren sih puasa senin kamis. Ada pula puasa ayyamul bidh yaitu
puasa yang dilaksanakan pada pertengahan bulan qamariah. Tepatnya pada tanggal
13,14, dan 15 setiap bulannya. Kalau kamu sangggup, ada juga puasa
selang-seling sehari. Namanya puasa Nabi Daud. Semuanya membawa manfaat baru
buat kamu. Coba deh mulai dari besok!
3. Mempercantik Akhlak Diri
“Tiadakah
engkau perhatikan bagaimana Allah telah membuat suatu perumpamaan. Kalimat yang
baik umpama pohon yang baik. Akarnya teguh dan cabangnya sampai ke langit. Ia
memberikan buahnya di tiap musim dengan izin Rabbnya” demikian firman Allah
dalam surah Ibrahim ayat 24-25.
Ya,
iman seorang muslim itu seperti pohon. Ada aqidah, keyakinan yang menghujam
kuat ke dalam dada, berakar dan bersembunyi di hati. Namun, ia juga eksis
memengaruhi raga. Memunculkan ibadah yang dirasakan orang lain dalam bentuk
kemanfaatan. Akhlak terpuji seorang muslim adalah yang membawa manfaat bagi
sekelilingnya. Khairunnas anfauhum linnas. Sebaik-baik manusia adalah
yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.
Hasan
Al-Banna mengajak kita untuk mencermati filosofi pohon mangga. Walaupun
dilempari batu, ia tetap memberikan ranum buah yang semerbak lagi manis.
Beginilah seharusnya seorang muslim. Diamnya bermanfaat apalagi bicaranya.
Senyumnya manfaat, geraknya manfaat, semua langkahnya manfaat.
Seorang
yang akhlaknya bai tentu akan disenangi orang lain. Enggak ada teman yang
merasa dijadikan musuh. Enggak ada tetangga yang merasa terganggu oleh lisan
kita. Justru orang-orang menantikan kehadiran kita. Seolah diskusi enggak
hangat tanpa kehadiran kita. Seakan obrolan santai enggak seru tanpa candaan
kita. Masya Allah...
Bayangkan wahai para jomblo, jika kesejatian
karakter ini sudah kita gapai dengan sibghah-Nya. Semua tingkah laku kita ngikutin aturan
main dari Allah. Belajar etika seperti yang dicontohkan Rasulullah. Menjaga
hati dan pandangan lebih mudah, melangkah untuk menikah pun enggak payah.
Dengan akhlakul karimah, banyak ayah-bunda meminta kamu jadi menantunya. “celupan warna Allah. Dan siapakah yang lebih
baik celupan warnanya daripada Allah? Dan hanya kepada-Nya lah kami menyembah” (Q.S Al-Baqarah: 138)
4. Rutinkan Dhuha dan Tahajud
Dhuha
dan Tahajud memang istimewa. Memang masing-masing ibadah punya keutamaan, tapi
yang dua ini berbeda. Khususnya buat para jomblo ideologis yang menaruh harap
untuk masa depannya. Dua shalat nafilah ini recommended banget deh!
Shalat Dhuha yang dilaksanakan
saat matahari sudah naik sepenggalah hingga jelang matahri tergelincir ini
disebut-sebut sebagain shalatnya “orang kaya”. Ini sih istilahnya para
motivator bisnis. Kadang mereka sebut juga “shalatnya para pengusaha”. Enggak
salah kok. Banyak informasi dari Nabi yang menjelaskan keutamaan Shalat Dhuha
ini.
Dari Buraidah, Rasulullah SAW
bersabda, “dalam tubuh manusia itu ada tiga ratus enam puluh ruas tulang. Ia
harus dikeluarkan sedekahnya untuk tiap ruas tulang tersebut.” Para sahabat
bertanya, “siapalah yang mampu melaksanakan itu wahai Rasulullah?” Beliau
menjawab, “Dahak yang ada di masjid lalu pendam ke tanah dan membuang suatu
gangguan dari jalan, maka itu berarti sebuah sedekah. Akan tetapi jika kamu
tidak mampu melakukan itu semua cukuplah engkau mengerjakan dua rakaat shalat
Dhuha” (HR Ahmad dan Abu Daud)
Wow dahsyat bukan? Mengerjakan
dua rakaat shalat saja sama nilainya dengan tiga ratus enam puluh kali sedekah.
Padahal kata Nabi, Dhuha ini bisa dikerjakan sampai dua belas rakaat loh. Ada
satu hadits lagi nih biar kita lebih giat lagi shalat Dhuha nya. Diriwayatkan
Ahmad, Abu Daud dan Nasa’i dari Nuaim Al-Ghaftani, “Sesungguhnya Allah Ta’ala
berfirman, “Wahai anak adam, kerjakanlah shalat empat rakaat pada permulaan
siang (Dhuha) untukku, niscaya akan Aku cukupkan kebutuhanmu pada sore
harinya.”
Next, kita ke shalat Tahajud
atau kadang-kadang juga disebut qiyamullail artinya menegakkan malam. Ya,
karena kamu bersimpuh untuk sujud kepada-Nya saat manusia lainnya terlelap
dalam mimpi indahnya. Para ulama mengatakan bahwa Tahajud ampuh untuk menjadi
amunisi jiwa untuk menghadapi penatnya dunia. Penyakit jiwa seperti rasa
frustasi dan stress bisa diobati dengan Tahajud.
Secara medis pun sejumlah
penelitian menyatakan Tahajud bermanfaat untuk kesehatan fisik. Bahkan ada yang
menerapkan terapi shalat Tahajud untuk penyakit kronis seperti jantung dan
kanker. Alhamdulillah dengan izin-Nya bisa sembuh!
Allah SWT
berfirman dalam surah Al-Isra ayat 79, “ Dan pada sebagian malam, lakukanlah
shalat Tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu. Mudah-mudahan Tuhanmu
mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.”
Percaya deh, bagi jomblo Dhuha
dan tahajud adalah bekal yang meneguhkan hati biar enggak mudah tergoda. Dan
yang terpenting, dengan shalat sunnah ini kita bisa menambah kualitas diri
untuk menjadi muslim-muslimah yang saleh-salehah. Kalau sudah begini, saat
Allah telah beri kemampuan, insya Allah Dia akan beri kamu jodoh yang sama
salihnya. Amiin...
5. Kerja Keras Mengejar Rezeki
Mumpung
masih jomblo, bergegaslah mengejar rezeki. Sungguh, rezeki-Nya berlimpahan di
muka bumi. Tinggal butuh sedikit usaha untuk meraih. Dan inilah warisan yang
patut diteladani dari Nabi. Beliau sudah jadi pedagang sejak usia 12 tahun dan
menjadi pengusaha selama 25 tahun. Bisnisnya juga bukan sembarangan tapi
mencakup ekspor ke luar negeri. Mulai dari Yaman, Iraq, Suriah, Yordania dan
Bahrain. Mas kawinnya aja puluhan ekor unta. Untuk jihadnya, ia punya pilihan
yang paling mahal dan berkualitas, Al-Qashwa namanya.
Sahabat
Umar bin Khattab enggak kalah dahsyat. Ia mewariskan tujuh puluh ribu properti
senilai triliyunan rupiah, begitupun dengan Utsman bin Affan yang warisan
propertinya sepanjang wilayah Aris dan Khaibar. Masya Allah. Luar
biasanya semua kekayaan ini mereka gunakan untuk ibadah, dakwah, dan jihad.
Hidup mereka tetap sederhana, zuhud terhadap dunia dan wara’
terhadap sumbernya. Subhanallah.
Di
Toronto, Kanada, ada seorang muslim yang kini sudah jadi miliarder. Haroon
Mirza namanya. Bisnisnya meroket karena software ciptaannya. Ya, ia
seorang ahli IT. Di negara tetangganya, ada Kareem Salamah, yang sukses menjadi
penyanyi country ternama. Lelaki keturunan Oklahoma ini menuai pundi dari
karyanya.
Beginilah idealnya jomblo
ideologis. Kondisi belum mampu menikah membuatmu terpacu untuk mencapai tingkat
kemampuan itu. Bila masih sekolah atau masih kuliah, bisa dimulai dari belajar
bisnis kecil-kecilan. Ciptakanlah ide-ide kreatif. Kecil-kecil jadi pengusaha
dulu, syukur-syukur bisa jadi “kecil-kecil jadi manten”. Hehe...
Kalau belum memungkinkan bisnis,
maka bisa jadi karyawan terlebih dahulu. Kerja part-time di restoran
atau toko kelontong. Banyak tuh lowongannya. Bagi yang senang mengajar,
bimbingan belajar juga semakin menjamur, semakin membutuhkan guru-guru cerdas
yang berkarakter. Dengan memulai bekerja ini, minimal portofolio kita itu
bertambah. Pengalaman itu enggak ternilai loh...
Memang cerita-cerita ini
terkesan melangit, tapi begitulah seorang muslim memelihara harapannya dengan
optimisme. Yang penting ada target dan rencana. Lalu kamu action saja. Soal
hasil biar Allah yang memutuskan. Enggak usah berharap langsung jadi. Kan
sukses itu gak instan. Allah ingin kmu menikmati prosesnya. Ikhtiarnya...
Insya
Allah kesibukan mencari rezeki –di samping menuntut ilmu- akan membuat
hari-harimu penuh akan amal salih. Secara perlahan pula, persiapan finansialmu
untuk menikah semakin matang, semakin tebal. Eitss, jangan-jangan udah ada yang
ngelirik kamu tuh! Hati-hati jaga hati ya!
6. Olahraga Kuatkan Jasmani
Bagi
seorang jomblo, olahraga adalah pelarian yang tepat. Olahraga membuat waktu
kita enggak terbuang begitu saja. Ada banyak manfaat yang diperoleh. Pertama,
kamu enggak bakalan sempat mikirin maksiat. Energi kamu sudah habis untuk
hal-hal positif. Hormon kamu pun mengalir “sesuia peruntukkannya”. Dua,
kamu menjadi sehat. Fiikmu menjadi kuat. Insya Allah, ini akan menjadi modal
awal nanti saat kamu memutuskan untuk menikah. Ketiga, olahraga juga
bisa mendatangkan pahala. Gimana bisa? Ya bisa aja. Jika kamu pernah membaca
buku-buku sirah nabawiyah kamu akan mendapati beberapa cabang olahraga
yang dianjurkan Nabi. Tiga yang paling sering disebut adalah memanah, berkuda
dan berenang. Mujahid yang turut membersamai Nabi dianjurkan olahraga.
Di
zaman sekarang, enggak sembarang orang yang rutin olahraga beginian kan?
Padahal ini sunnah loh. Oke deh memanah dan berkuda mungkin cuma bisa sesekali.
Lah kalau berenang gimana? Kamu udah bisa belum? Atau selalu kelelep kalau
nyebur ke kolam? Hehe...
Di
samping itu, dari sejumlah hadits, kemampuan dasar lain yang pantas dimiliki
seorang muslim adalah berlari dan melempar. Minimal tiap weekend kamu bisa
joggig keliling kampung atau di taman kota. Melempar masih jarang ya, paling
banter sekarang ada mulai main bumerang. Eittsss melempar emang di anjurkan
tapi jangan ngelempar pohon mangga tetangga aja yah. Hehe...
Terus,
ada lagi gulat. Kalau sekarang macam-macam bela diri ya. Mulai dari karate,
taekwondo, kempo atau yang made in Indonesia: pencak silat. Fungsinya
sekarang kerasa banget ya. Apalagi saat kriminalitas semakin tinggi.
Dimana-mana ada aja kejahatan, maka orang baik juga harus punya kemampuan bela
diri. Samurah bin Jundub pernah protes kepada Nabi karena enggak terpilih dalam
seleksi pasukan yang diberangkatkan perang. Alasannya, Nabi memasukan orang
lain yang jika bergulat dengannya akan dikalahkannya. Lalu Nabi meminta
pembuktian. Mereka pun bergulat. Samurah kemudian menang dan dimasukkan dalam
pasukan.
7. Dawamkan Dzikir Penenang Hati
Para jomblo emang paling rentan
galau. Liat orang jalan berduaan, jadi ngiri dan mupeng. Enggak sengaja natap
suami-istri boncengan sepeda motor juga bikin hati berdenyut-denyut. Apalagi
kalau liat temen udah ada yang menimang bayi. Ih, ngegemesin banget, imut-imut
deh! Ditambah lagi orang-orang sekarang pada rajin update status
romantis-romantisan di facebook. Waduh, gimana kagak pusing ya.
Santai, jangan terlalu khawatir
Bro en Sis. Itu sih lumrah. Wajar aja hati kamu terombang-ambing sebentar.
Namanya juga manusia. Ketika punya harapan yang belum menemukan kenyataan, itu
namanya masalah. Masalah ini yang bikin galau. Cuma, bagi seorang muslim galau
itu enggak boleh lama-lama. Apalagi bila galaunya silau akan lawan jenis. Kudu
cepat-cepat istighfar sebelum jiwa kamu dikendalikan nafsu.
Dalam sebuah kajian rutin Majelis
Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Aceh yang di gelar di aula Masjid
Agung Al-Makmur, Lampriet, Banda Aceh, pada 30 April 2013 lalu, ada pesan
menarik dari seorang ustadz. Katanya, dalam Al-Qur’an ada ayat yang berbunyi,
“inna kaidasy-syaithani kaana dha’ifa” yang artinya makar atau tipu daya setan
(dari jenis jin atau manusia) adalah lemah. Sedangkan dalam surah Yusuf ayat
28, Allah berfirman, “inna kaidakunna ‘adzim” yang artinya “sesungguhnya tipu
daya wanita benar-benar hebat”
“Tipu daya setan lemah, tipu daya
wanita kuat! Setan sadar ia lemah. Oleh karena itu ia memanfaatkan wanita untuk
menghancurkan pria. Oleh karena itu pula jangan heran ketika kita melihat,
membaca, mendengar banyak lelaki yang hancur karena wanita. Bukankah Nabi Adam
tidak mempan ketika dibujuk oleh iblis untuk makan buah khuldi? Bukankah iblis
baru berhasil ketika membujuk lewat Siti Hawa?” terang beliau.
Saya terenyak ketika memahami
penjelasan ini. Begitu dahsyatnya godaan bagi para jomblo. Yang sudah menikah
saja bisa tergoda, apalagi para jomblo yang belum punya pelabuhan hati. So,
zikir memang jadi penawar kegalauan yang paling manjur. “yaitu orang-orang yang
beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya
dengan mengingat Allah hati menjadi tentram” (Q.S Ar-Ra’d: 28)
Tuh kan? Ayo para jomblo,
berzikirlah! Bisa dengan lisan, bisa juga dengan hati. Lafazkanlah tasbih,
tahlil, tahmid, dan takbir. Bacalah ayat-ayat-Nya. Untuk kepraktisan, kamu bisa
membaca zikir Al-Ma’tsurat. Bukunya mungil. Isinya kumpulan zikir yang
dicontohkan Nabi di pagi dan Sore hari. Disusun oleh Hasan Al-Banna untuk
memudahkan kita. Cobain deh, berzikirlah disaat berdiri, duduk, dan berbaring.
Berzikirlah kapan saja dan dimana saja. Insya Allah kegalauan akan beranjak
pergi dan ketenangan pun segera menyelimuti hati.
Dikutip dari buku Married Because of Allah
karangan Anugrah Roby Syahputra
Dikutip dari buku Married Because of Allah
karangan Anugrah Roby Syahputra
0 komentar:
Posting Komentar